Selasa, 11 Oktober 2011

Kabar Tompak



Tompak, Senin 10 Oktober 2011
Peringatan Hari Pangan Sedunia di Kulonprogo akan diperingati dengan sederhana namun memiliki makna yang mendalam tentang “Pangan” demikian awal sambutan Mas Raharjo pada rapat pertama pembentukan panitia HPS di Kulonprogo, acara ini diprakarsai oleh mas Raharjo dan Mbak Prapti sebagai CO Wilayah Kulonprgo. Hadir dalam pertemuan ini adalah perwakilan dari kontak person di 4 kecamatan, Kalibawang, Samigaluh, Kokap dan Girimulyo, ada keinginan bahwa hari Pangan ini dapat digunakan sebagai moment bagi kebangkitan petani kakao di Klonprogo, maka dari itu acara ini dipusatkan di simpul-simpul potensi kakao di Kulonprogo, bila kita kaitkan dengan pangan maka semoga dengan keberadaan kakao ini dapat menunjang peningkatan pendapatan para petani , maka para petani menjadi punya daya beli terhadap pangan, dan ketahanan pangan akan tercapai di masyarakat.
“ Saya berharap jika memang HPS mau diperingati bersama, maka harus ada tindak lanjutnya, tidak hanya sekedar peringatan sesaat dan tidak ada makna bagi kami “ demikian disampaikan Pak Tri dari Kokap, yang kemudian mendapat sambutan hangat dari yang hadir, apa yang disampaikan Pak Tri memeang benar, biasanya acara HPS hanya sekedar seminar membahas materi yang bagi petani tidak begitu dipahami, dan kemudian setelah acara selesai tidak ada perubahan apa-apa, maka dari itu keinginan dari pengagas acara ini yang mengkaitkan dengan pengembangan kakao di Kulonprogo akan merupakan tindak lanjut yang baik bagi peningkatan pendapatan petani menuju ketahanan pangan.
Akan ada 3 acara penting di peringatan ini yaitu, Sarasehan, Pameran Pangan lokal, dan Kesenian, semua akan dirangkai dalam satu hari tanggal 27 Oktober 2011, tidak mudah untuk menyelenggarakan acara ini, memngingat hal itu maka semua yang hadir dilibatkan dalam kepanitiaan, yang hadir saat itu memang dari kalangan tua dan muda sehingga optimis acara ini akan dapat diselenggarakan sesuai dengan harapan kita.
Panitia sepakat diketuai pak Nardi dari Banjarsari Samigaluh dan Mas Raharjo dari Giripurwo, Girimulyo, dan didukung sekitar 20 orang yang hadir dalam seksi-seksi, Perencanaan lanjutan akan diselenggarakan pada tanggal 13 Oktober 2011 di Banjarsari, semoga acara yang akan diikuti oleh 20 desa di 4 Kecamatan Lingkar Menoreh ini dapat berjalan dengan baik. (HDN 11)

Rabu, 05 Oktober 2011

Kabar Nanggulan

Nanggulan

Pas di hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2011, Kelompok Tani Marsudi Mulyo, Manggal, Simo, Boyolali melakukan anjangsana ke Kelompok Tani Maju, Demen, Wijimulyo, Nanggulan, di Rumah Pak Joko Purnomo ini mereka belajar tentang pembenihan padi, karena kelompok Maju memang maju dipembenihan padi dan beberapa kali mengikuti lomba sampai tingkat nasional mendapatkan juara.

Pak Joko Purnomo pada saat itu memberi penjelasan tentang beberapa jenis benih beserta lebel dan siapa yang bisa memproduksi, kemudian proses pembenihan mulai dari persiapan lahan sampai pada proses pengemasan dan pemasaran, di kelompok maju memang sudah memiliki sarana ada lantai jemur,alat pengering, blower, pengukur kadar air dll. Semua fasilitas berasal dari Dinas dan untuk pemasaran kelompok ini bekerjasama dengan salah satu perusahaan pembenihan, inilah keterbatasan kelompok yang tidak bisa memiliki ijin penjualan sendiri, semua karena hambatan perijinan yang dikeluarkan dari pemerintah.

Padi jenis Ciherang, 64, dan Ketan Wijilestari adalah andalan produk benih dari kelompok Tani Maju dan telah memenuhi kebutuhan dari petani disekitar Nanggulan dan di pasarkan oleh perusahaan rekanan, memang dalam pengelolaan tidak semua petani anggota dapat terlibat, namun hanya beberapa yang terlibat dalam pengelolaan pembenihan.

Banyak pertanyaan dari kelompok Marsudi Mulyo pada Pak Joko, terutama tentang alur pembenihan dan alur mendapatkan label unggu yang biasa diproduksi oleh kelompok Tani Maju , tetapi tidak terbatas tentang pembenihan juga tentang pemupukan dan persiapan lahan di sawah. Semua pertanyaan dapat dijawab oleh pak Joko dengan mudah, karena memang pak Joko adalah pemandu Sekolah Lapang yang sering diadakan Lesman.

Pada akhir kunjungan peserta anjangsana kurang lebih 50 orang ini melihat Unit Prosesing Pembenihan di samping rumah Pak Joko, mereka masih banyak menyampaikan pertanyaan-pertanyaan pada pak Joko dan kelompok Marsudi Mulyo yang dipimpin oleh Pak Sarmono dan pak Sumadi ini melanjutkan perjalanan ke Sentolo di KSU Jatirogo untuk melihat proses ekspor Gula Semut, di KSU kelompok diterima oleh Bu Tutik, Pak Rawiyo, Dll. Setelah beramah tamah dan melihat proses pengemasan gula semut sekaligus merasakan, maka peserta anjangsana kemudian menuju ke pantai Glagah untuk berpariwisata, melepas lelah sambil makan siang.

Yang menarik dari proses ini adalah kesuwadayaan dari kelompok yang sangat baik, karena semua pembiayaan berasal dari swadaya kelompok, ada kas kelompok yang ditambah dari iuran peranggota Rp.20.000. kas kelompok berasal dari kegiatan Sekolah Lapang dengan Lesman, waktu itu biaya untuk konsumsi sedikit disisihkan untuk modal simpan pinjam, dan sampai sekarang bunga dari pinjaman itu dimanfaatkan bersama untuk kegiatan kelompok.

Semoga kegiatan ini menginspirasi untuk kelompok lain. (HDN 11)

Kegiatan Maret 2012

MENGHORMATI ANUGRAH ALAM

MENGHORMATI ANUGRAH ALAM
kegiatan awal 1 Suro di Nglambur

OBROLAN

Waktu sekarang

pengunjung

Pages - Menu

woro-woro