Kelompok Tani kakao belajar
Internal Control Sistem
Alasan utama konsumen kakao membeli kakao dengan harga murah adalah karena “ mutu produk kakao yang rendah “ rendahnya mutu kakao bisa
jadi karena pengelolaan pasca panen yang tidak sempurna, seperti halnya mereka
tidak melakukan fermentasi ,kakao
yang sudah dikupas hanya dijemur
alakadarnya ditepi-tepi jalan , melakukan fermentasi memang tidaklah mudah jika
produksi kakao hanya sedikit, karena
hasil fermentasi akan baik jika ketebalan tumpukan kakao dalam kotak
fermentasi mencapai ketebalan tertentu,
pada kotak fermentasi ukuran 60 cm x 40 cm paling tidak ada 100 Kg kakao
basah, inilah yang menjadi kendala petani kakao di sekitar Kabupaten
Kulonprogo, karena produksi mereka masih rendah sehingga jika tidak berkelompok
sulit untuk melakukan fermentasi sendiri.
Mau tidak mau petani kakao harus bisa meningkatkan kualitas kakao jika
punya keinginan akan mengembangkan potensi kakao mereka, salah satunya adalah
dengan berkelompok dengan beberapa petani lain , dan inilah yang dibahas dalam
pelatihan ICS ( internal Control
Sistem ) sistem penjaminan mutu internal ICS merupakan bentuk penerapan aturan untuk
penjaminan mutu produk yang dikelola oleh kelompok tani sehingga pemasaran kakao akan memperoleh
harga yang lebih baik.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Forum Kakao Kulonprogo bersama Lesman
tanggal 13 dan 14 Pebruari 2012 di Rumah Bapak Kepala Dukuh Banyunganti, Jatimulyo, Girimulyo,
Kulonprogo, diikuti oleh sekitar 37 kader petani kakao di Kecamatan Girimulyo,
Samigaluh dan Kokap.
Dalam pelatihan ini ada sharing pengalaman dari ICS Kakao Handayani yang disampaikan oleh pak Sarwono ( Dusun Pace, desa Nglegi,
Patuk Gunungkidul, dan Sumadi dari
Dukuh Pijenan, Tambakromo, ponjong Gunungkidul.Dari sharing yang disampaikan
menempatkan pengorgaisasian petani adalah dasar dari berjalannya ICS, tanpa ada
organisasi yang solit tentu akan sangat sulit sistem ini bisa berjalan.
Materi yang disampaikan adalah yang berkaitan dengan pengenalan
dasar-dasar ICS, tentang pengertian ICS, Membangun pemasaran bersama yang
berkelanjutan, Struktur organisasi ICS, dokumen ICS, Standar operasional
prosedur, ketidaksesuaian dan sanksi, dan perkiraan hasil panen, memang tidak
mudah bagi peserta untuk dapat memahami semua materi, tetapi ini sebagai
langkah awal untuk membuka sedikit pengetahuan mereka tentang ICS, sebagai
sarana peningkatan kualitas kakao.
Dalam diskusi Rencana tindak lanjut ada pembahasan tentang pentingnya ICS
ini dibentuk, bahkan sudah memilih personil untuk mengawali pembentukan
organisasi ICS, 3 orang yang menempati rengking teratas dalam pemilihan adalah
Mas Raharjo ( Kordinator Forum kakao ) dari Gapoktan Giripurwo, Mas Wiyono dari
Pagerharjo Samigaluh dan Gunadi dari Banjarsari Samigaluh, dalam diskusi juga
sudah memilih bentuk organisasi yang cocok yaitu Koperasi, dan penetapan
tentang pembentukan organisasi ICS ini akan dibahas dalam pertemuan
selanjutnya, dalam waktu dekat.
Memang pembentukan organisasi tidak bisa dilakukan buru-buru,melainkan
harus bertahap setelah semua petani paham tentang tujuan dan cara membangun
ICS, hal ini dimaksudkan agar semua petani paham bahwa ICS adalah kebutuhan
petani dan meyakini bahwa dengan organisasi ini petani akan mendapat
keuntungan, bukan hanya pengurus yang dapat menikmati, dan yang paling penting
membuat organisasi mudah tetapi untuk menjalankannya yang sulit/banyak
rintangan.Kemandirian sangat dibutuhkan sehingga keberhasilan tidak akan
dikelaim oleh pihak lain, tetapi betul-betul karena petani sendiri.(HDN 12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar