Kamis, 22 November 2012

Forum Petani Kakao



 Study Banding Forum Petani Kakao Kulonprogo dan Gunungkidul 
ke Pusat Penelitian kopi dan kakao Indonesia di Jember Jawa Timur
18- 20 Nopember 2012
Pada umumnya  sebagian besar petani kakao kurang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam teknis budidaya dan pasca panen kakao, sehingga dalam pengelolaan kakao yang dimilikinya tidak  bisa menerapkan cara-cara pengelolaan yang baik (  Good Agriculture Practices ) , hal ini sebenarnya tidak hanya masalah teknis, tetapi juga terkait dengan masalah sosial-ekonomi yang belum menempatkan kakao sebagai komoditas utama untuk menopang ekonomi rumah tangga. Penempatan kakao yang hanya sebagai tanaman sela atau tanaman pelangkap lahan pekarangan saja juga menjadi penyebab tidak optimalnya petani dalam mengelola tanaman kakao. Kakao yang sebenarnya mempunyai nilai ekonomis yang tinggi ketika dikelola dengan benar (mulai dari proses budidaya sampai pasca panen) saat ini tidak memberikan peningkatan ekonomi petani secara signifikan.

Masalah keterbatasan sumber daya manusia ini juga terjadi di Kabupaten Gunung Kidul dan Kulon Progo DI Yogyakarta, masalah ini   menjadi hambatan dalam peningkatan produksi dan mutu kakao, padahal di dua Kabupaten ini memiliki potensi besar untuk komuditas kakao,di Gunung Kidul ada potensi lahan 3.500 Ha, di Kulon Progo ada potensi   3.398,53 Ha.dengan demikian keterbatasan pengetahuan dan kesadaran petani dalam menerapkan standar budi daya tanaman kakao perlu mendapat perhatian.
Pemberian pelatihan dan penyuluhan merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (petani) yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktifitas  dan kualitas tanaman kakao sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Melihat persoalan di atas  kami ( LESMAN ) Sebagai Lembaga Pendamping Petani Kakao sudah berupaya meningkatkan kapasitas  SDM petani kakao melalui penyuluhan-penyuluhan dalam pertemuan kelompok , sekolah lapang teknis budidaya kakao, sekolah lapang Penanganan pasca panen , pelatihan QMS ( Quality managemen sistem), pelatihan ICS ( Internal Control Sistem) dan mengorganisir terbentuknya  “Operator ICS”  dan “Organisasi Pemasaran Bersama” sebagai langkah agar pendampingan petani kakao dapat berjalan secara konperhenship dan berkesinambungan.
Kali ini kami mengajak perwakilan Petani kakao dari kedua wilayah ini untuk menambah kemampuan dan ketrampilan tentang teknis budidaya, pengelolaan kakao ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember, Harapan kami dengan belajar pada pakarnya Petani akan mendapat pengetahuan ilmu dan ketrampilan yang lebih baik
Add caption
 Di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, peserta disambut hangat oleh ibu Tuti sebagai tuan rumah, ada acara sarasehan  belajar teory budidaya kakao dengan narasumber Bapak Nurcolis , paparan dilakukan secara cepat karena rata-rata peserta sudah banyak yang memahami, para peserta hanya bertanya untuk lebih meyakinkan terhadap pengeahuan yang sudah dimiliki, kemudian peserta diajak keliling di kebun kopi dan kakao, melihat jenis kakao SE yang menjadi produk unggulan dari ICCRI Jember, semua kagum dengan tanaman yang baru berusia 1 tahun tetapi sudah bisa berbuah, kemudian peserta diajak mempelajari naungan atau pohon sela yang baik, yaitu lamtoro, yang daunnya bisa digunakan untuk pakan ternak, maka dari itu peserta juga diajak untuk melihat integrasi kakao  kopi dengan ternak kambing, ditengah kebun kopi dan kakao ada kandang kambing, sangat baik jika diterapkan pola ini di Gunungkidul atau Kulonprogo.
Setelah puas di kebun dan kandang, peserte diajak ke unit pengolahan kopi dan kakao, terdapat banyak alat diantaranya alat pengupas, penyaring, pengering, fermentasi, sampai pada pengolahan limbah, ada biogas dan mesin pengubah biogas menjadi tnaga listrik, karena peralatanya terlalu canggih maka para peserta tidak begitu tertarik, mungkin saja karena tidak mungkin untuk membelinya.
Dari tempat pengolahan peserta dipersilakan masuk ke ruangan pengolah kakao menjadi makanan siap saji, coklat, minuman, permen, kue dll, di sini juga sangat banyak mesin pengolah yang dipandang canggih oleh para peserta. Setelah selesai kemudian dipersilakan masuk ke Toko yang menjual aneka makanan dengan bahan dasar kakao produk Jember, ada yang kemudian memborong namun ada juga yang hanya melihat-lihat, karena setelah menjadi makanan ternyata kakao menjadi mahal.



Demikian sekilas jalan-jalan Forum Petani kakao Kulonprogo dan Gunungkidul ke Jember……..setelah selesai rombongan bertolak ke pantai Papuma Jember…untuk Refresing…….(HDN12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kegiatan Maret 2012

MENGHORMATI ANUGRAH ALAM

MENGHORMATI ANUGRAH ALAM
kegiatan awal 1 Suro di Nglambur

OBROLAN

Waktu sekarang

pengunjung

Pages - Menu

woro-woro