Sabtu, 09 Juni 2012

Audensi Forum Petani Kakao


“ Petani itu harusnya bercocok tanam bukan bertanam cocot ( Bahasa Jawa : Mulut )”


Demikian guyonan yang disampaikan Bupati Kulon Progo pada audensi Bupati dengan Forum Petani Kakao Kulon Progo hari Rabu 6 Juni 2012, maksudnya petani tidak usah banyak bicara tetapi banyak bekerja bercocok tanam, guyonan ini kemudian disambut tawa dari 19 perwakilan petani kakao di dua kecamatan Girimulyo dan Samigaluh, meskipun kata-kata ini sangat kasar tetapi dengan guyonan ini suasana menjadi cair dan lebih akrab.
Audensi ini dimohon oleh Forum untuk beberapa tujuan seperti disampaikan oleh  Kordinator Forum  ( Raharjo dan Nardi), yaitu : 
 1.     Silahturahmi dan perkenalan
2.  Diskusi tentang peningkatan kualitas dan produktifitas kakao di Kulon Progo
3. Diskusi tentang Buku Panduan ICS (Internal Control Sistem ) sebagai panduan budi daya kakao
4. Memohon kesediaan Bapak Bupati untuk memberikan Kata pengantar pada Buku Panduan ICS Kakao
Bupati dan Kepala Dinas pada kesempatan itu  menyambut baik kedatangan petani kakao, menjelaskan tentang bagaimana meningkatkan produksi dan kualitas kakao maka  petani harus melakukan perawatan tanaman dan melakukan pola tanam yang baik, petani Kulon Progo setiap tahun pasti menambah jenis tanaman pada lahan yang sempit, dengan demikian tumpangsari menjadi tidak rasional, tanaman kakao harus bersaing dengan tanaman keras seperti Mahoni, sengon, bambu, jati dll, kondisi ini memperburuk kondisi lahan, tanaman menjadi tidak berkembang, banyak penyakit dan hama , maka produksi dan kualitas kakao menjadi rendah.
Tentang keberadaan Forum Bupati berpesan agar kelompok ini benar-benar melakukan aktifitas budidaya kakao, semua petani yang tergabung juga harus memiliki tanaman kakao jangan sampai kita teriak-teriak tentang kakao tetapi kita sendiri tidak mengelola, tentang kesediaan bupati untuk memberi kata pengantar pada Buku Panduan ICS yang akan dicetak, bupati berharap ada perbaikan tentang sumber dan referensi materi harus dicantumkan , alasan mencetak buku juga harus jelas sehingga ada beda dengan buku panduan teknis yang sudah ada, tentu saja setelah itu bupati bersedia untuk memberi sambutan pada buku itu.
                Diskusi ini diakhiri dengan tawaran Bupati untuk mengajak Forum melakukan pertemuan dengan produsen coklat “ Monggo” di Yogyakarta dan pihak akademisi untuk menjajaki kemungkinan pemasaran kakao dan bagaimana pengolahan kakao menjadi makanan atau bubuk coklat. (HDN12)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kegiatan Maret 2012

MENGHORMATI ANUGRAH ALAM

MENGHORMATI ANUGRAH ALAM
kegiatan awal 1 Suro di Nglambur

OBROLAN

Waktu sekarang

pengunjung

Pages - Menu

woro-woro